Dewa Kekayaan di Cina
February 6, 2023



Dewa Kekayaan, dalam budaya Tiongkok, adalah simbol kekayaan dan keberuntungan, membawa harapan indah masyarakat akan kehidupan yang sejahtera.
Gambar Dewa Kekayaan kaya dan beragam. Di antara mereka, Zhao Gongming adalah salah satu Dewa Kekayaan yang paling terkenal. Ia memiliki wajah hitam dengan janggut tebal, mengenakan mahkota besi, memegang cambuk besi, dan menunggangi harimau hitam, tampak agung. Di balik penampilannya yang khidmat terletak kepatuhannya pada pembagian kekayaan yang adil. Cambuk besinya dapat mengusir roh jahat, menjaga kemurnian dan ketenangan kekayaan, seperti penjaga kekayaan yang tidak memihak, membuat keadilan berjalan seiring dengan kekayaan. Harimau hitam menambah sentuhan misteri dan kekuatan padanya. Ke mana pun ia pergi, kejahatan mundur dan fajar kekayaan mengikuti.
Ada juga Bi Gan, Dewa Kekayaan Sipil. Hatinya dengan tujuh lubang melambangkan kecerdasan dan keadilan yang luar biasa. Bi Gan mengenakan jubah istana yang megah, memiliki wajah yang ramah dan baik hati, dan memegang ruyi (objek hias berbentuk S yang melambangkan keberuntungan) atau batangan emas. Ia dihormati sebagai Dewa Kekayaan karena kesetiaan, keberanian, dan tanpa pamrihnya. Ia mengamati dunia dan memberikan kekayaan kepada mereka yang berhati baik dan orang-orang yang bekerja keras. Ia membedakan antara yang baik dan yang jahat dengan kebijaksanaan dan menghargai kebajikan dengan kekayaan. Ia adalah model kombinasi moralitas dan kekayaan di hati masyarakat. Di bawah berkahnya, masyarakat percaya bahwa selama mereka menjunjung tinggi jalan yang benar, kekayaan akan datang.
Guan Gong, sebagai Dewa Kekayaan Bela Diri, terkenal karena kesetiaan, keberanian, dan keganasannya. Ia memiliki wajah merah dengan janggut panjang, mengenakan jubah hijau, dan memegang bilah bulan sabit naga hijau, tampak mulia. Kesetiaan dan kebenaran Guan Gong dianggap sebagai standar oleh para pedagang. Dalam lingkungan bisnis yang seperti medan perang, ia melambangkan melakukan bisnis dengan integritas dan memperoleh kekayaan melalui kebenaran. Para pedagang menyembah Guan Gong, berharap untuk mematuhi prinsip-prinsip moral dalam kegiatan bisnis dan memenangkan kekayaan dan rasa hormat dengan integritas dan kesetiaan. Ia seperti mercusuar etika bisnis, membimbing masyarakat dalam mengejar kekayaan.
Budaya Dewa Kekayaan memiliki sejarah panjang di Tiongkok dan menembus setiap aspek kehidupan rakyat. Baik itu pembukaan toko, Tahun Baru Imlek, atau doa keluarga, masyarakat akan menyambut Dewa Kekayaan. Dalam suasana meriah, potret dan patung Dewa Kekayaan ditempatkan di posisi terkemuka dengan dupa yang dibakar. Masyarakat dengan hati yang saleh berdoa kepada Dewa Kekayaan untuk bisnis yang makmur. Di balik ini adalah pengejaran tanpa henti akan kehidupan yang indah, dan harapan yang tulus akan kebahagiaan keluarga dan kemakmuran karier. Dewa Kekayaan bukan lagi hanya tokoh mitologis, tetapi perwujudan nyata dari konsep kekayaan dalam budaya tradisional Tiongkok, menginspirasi masyarakat untuk menciptakan kehidupan mereka yang kaya melalui kerja keras, kebijaksanaan, dan kebaikan.